Imigrasi ke Belanda
Tidak dipungkiri ketika kita memutuskan untuk pindah ke negeri orang semuanya harus mulai dari nol. Bahkan Sekolah kejuruan maupun kuliah yang sudah kita tempuh seakan tidak dianggap ketika bermigrasi ke negara orang. Memang demikian adanya karena Budaya dan sistem kerja pun pasti sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia. Anda dulu dokter di Indonesia? Anda dulu pengacara? Arsitek? Atau Engineer sipil? Bisa jadi nggak akan kepake semua itu, kecuali memang ada program persamaan.
Landing pertama kali ke negeri dengan bahasa yang berbeda dengan bahasa kita. Mau tidak mau suka tidak suka hal yang paling dasar yang harus dipelajari adalah Bahasa Belanda dan sesuai dengan sistem yang berlaku di sana kamu harus belajar dan juga ada semacam tes terkait dengan semua visa menetap yang ada disana.
Bagaimana dengan jenis pekerjaan? JIka kamu punya sponsor yang menyokong hidup kamu maka its oke tapi nih jika kamu gak punya sponsor maka untuk bertahan hidup mau tidak mau kita harus punya pekerjaan. Dan jenis pekerjaan yang bisa dibilang dipandang sebelah mata oleh orang Indonesia padahal Orang Belanda sendiri tidak pernah memandang orang dari jenis pekerjaan yang mereka miliki. Persamaan kedudukan, hak dan kemanusiaan sangat dijunjung tinggi. Memiliki pekerjaan yang dipandang sebelah mata oleh orang Indonesia ini pun kalau di negara Belanda bisa hidup secara normal dan berkecukupan bahkan bisa lebih. Nah apa saja jenis pekerjaan itu?
Menjadi pengasuh Anak
Tidak seperti di Indonesia, di Belanda seorang wanita atau pria dianggap sejajar. Seorang wanita bekerja juga, seorang pria bisa masak dan bersih bersih juga. Suami dan Istri melakukan hal yang sama. Karena Istri yang bekerja maka biasanya yang sudah memiliki anak akan membutuhkan tenaga kerja Nany untuk bisa menjaga anak mereka ketika mereka sedang bekerja. Memang menjadi Nany bisa dijadikan karir dan ada sekolahnya juga tapi yang belum sekolah pun bisa menjadi Pengasuh anak. Karena itu Mengasuh anak bisa menjadi salah satu alternatif pekerjaan pertama. Berapa gaji pengasuh Anak di Belanda? Pengasuh anak di hargai 12 Eu per jam. Tinggal dikalikan saja berapa kerja misalnya kerjanya 8 jam berarti 12 Eu X 8 Jam = 96 Euro atau Rp. 1.500.000 per hari. Cukup besar bukan?
Apa saja yang kerjaan yang harus dilakukan? Semua yang terkait menjaga Anak seperti mengajak anak bermain ke taman, memberi makan anak ( tidak termasuk memasak makanan anak), mengantar anak ke sekolah, menjemput anak ke sekolah dan lain lain.
Menjadi Penjaga di Supermarket atau Toko
Menjadi penjaga supermarket juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk pekerjaan pertama di Belanda. Berapa gaji penjaga supermarket Belanda. Berapa Gaji penjaga toko di Belanda? bervariasi mulai harga 9 Eu sampai 12 Eu. Pekerjaan yang dilakukan adalah menjelaskan kepada pengunjung produk yang di jual, melayani pembeli jika ada permintaan yang lain sampai ke kasir dan menghitung stok produk yang ada.
Menjadi Cleaning Lady
Menjadi Cleaning Lady pekerjaan yang cukup berat ini sangat dihargai di Belanda dan Gaji per jamnya pun tidak main main karena dihargai 16 Eu per jam. Pekerjaannya ya bersih bersih. Biasanya disini jarang ketemu orang karena kuncinya akan dikasih ke tukang bersih sementara pemilik rumahnya bekerja atau pergi. Tapi lebih mending bersih bersih di rumah daripada bersih bersih di restoran ya nggak?
Bekerja di restoran
Bekerja di restoran pun kerjanya cukup berat apalagi di bagian dapurnya. Biasanya yang melayani pelayan akan berbeda dengan tugas yang di dapur. Pelayan dan Kasir biasanya satu orang. Bisa dilihat bekerja di bagian dapurnya cukup berat jadi gajinya sekitar 20 Euro per jam, dan untuk pelayan sekitar 9 euro per jam.
Pengantar makanan
Di Belanda menjadi pengantar makanan juga sangat di cari tenaga kerjanya. Banyak aplikasi yang bisa digunakan untuk mendapatkan uang contohnya uber eats, deliveroo, Thuisbezorgd. Pekerjaannya seperti mengantar makanan dari restoran menuju ke pelanggan. Gajipun lumayan sekitar 9 Eu. Nah lumayan bisa menambah kan yah.
U wow, ini akan membuat kamu terkaget kaget bacanya gaess.